8. MANIFESTASI ALLAH BAGI HAMBA-NYA
الحمد لله الذي تجلّى لعباده بصفات الجلال والجمال، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan, baik yang tampak menyenangkan maupun yang berupa ujian. Karena di balik setiap ketentuan-Nya terdapat hikmah dan kasih sayang bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.
Manifestasi Allah dalam Sifat Keagungan-Nya
Dalam perjalanan kehidupan, ada saatnya kita merasakan berbagai ujian, cobaan, dan kesulitan. Semua ini merupakan bagian dari manifestasi Allah dalam sifat keagungan-Nya (jalāl), yang terkadang tampak keras dan berat bagi kita. Namun, di balik keagungan-Nya, tersimpan keindahan (jamāl) yang membawa kebaikan dan kesempurnaan bagi hamba-hamba-Nya yang sabar dan ridha.
Syaikh Ibn ‘Aṭā’illāh dalam Al-Ḥikam berkata:
"Jika Allah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal-Nya (ta‘arruf), maka janganlah engkau peduli dengan sedikitnya amalmu, karena Dia tidak membukakannya kecuali karena Dia ingin memperkenalkan diri-Nya kepadamu."
Maka, jika Allah menampakkan diri-Nya dengan sifat keperkasaan-Nya—baik dalam bentuk kesulitan, penyakit, atau ujian kehidupan—yakinlah bahwa itu adalah cara Allah untuk mengangkat derajat kita, membersihkan hati kita, dan mendekatkan kita kepada-Nya.
Ujian sebagai Jalan Menuju Allah
Hadirin yang dirahmati Allah,
Ujian adalah tolok ukur keimanan kita. Semakin besar keimanan seseorang, semakin besar pula ujian yang akan dihadapinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:
"Orang yang paling berat ujiannya adalah para nabi, kemudian yang semisal dengan mereka, lalu yang semisal lagi dengan mereka." (HR. Tirmidzi)
Para ulama sufi memahami bahwa ujian adalah anugerah besar. Syekh Ali al-‘Imrānī bahkan menyebut setiap ujian sebagai Lailatul Qadr, karena melalui ujian itulah seorang hamba mendapatkan kedekatan dengan Allah yang lebih baik dari seribu bulan.
Sebagaimana logam emas yang harus dilebur dalam api agar menjadi murni, demikian pula hati seorang mukmin diuji agar terbebas dari dunia dan siap berada di hadirat Allah. Oleh karena itu, ketika ujian datang, janganlah berburuk sangka kepada Allah, tetapi hadapilah dengan ridha, kesabaran, dan keyakinan bahwa Allah sedang mendidik kita dengan kasih sayang-Nya.
Cara Menghadapi Manifestasi Keagungan Allah
Jika Allah menampakkan diri-Nya dalam bentuk kesempitan, maka hadapilah dengan kelapangan hati. Jika Allah menguji dengan kelemahan, maka tampakkanlah ketundukan dan doa. Jika Allah menampakkan diri-Nya dengan keperkasaan, maka rendahkanlah diri dalam kerendahan dan tawakal.
Sebagaimana dikatakan oleh Syekh Arabī:
"Hakikat ini adalah satu: Jika engkau meminumnya sebagai madu, maka ia akan terasa manis. Jika engkau meminumnya sebagai susu, maka ia akan terasa lembut. Tetapi jika engkau meminumnya sebagai racun, maka ia akan terasa pahit."
Maka marilah kita menerima setiap ketentuan Allah dengan keyakinan dan adab yang baik, agar manifestasi Allah menjadi jalan bagi kita untuk semakin dekat dengan-Nya.
Semoga Allah memberikan kita kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi segala ujian-Nya, serta menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dan ridha terhadap takdir-Nya. آمين يا رب العالمين.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Komentar
Posting Komentar