5. Kesungguhan dan Kebutaan Mata Hati


Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, mari kita renungkan salah satu hikmah dari Kitab Al-Hikam yang berbunyi:

اجْتِهادُكَ فيما ضُمِنَ لَكَ وَتَقصيرُكَ فيما طُلِبَ مِنْكَ دَليلٌ عَلى انْطِماسِ البَصيرَةِ مِنْكَ

"Kesungguhanmu dalam mengejar sesuatu yang telah dijamin untukmu dan kelalaianmu terhadap apa yang dituntut darimu adalah tanda kebutaan mata hatimu."

Dalam kehidupan ini, sering kali kita begitu sibuk dengan urusan duniawi, seakan-akan rezeki dan takdir berada di tangan kita. Kita bekerja keras untuk mengejar sesuatu yang sebenarnya sudah Allah jamin, tetapi justru lalai terhadap kewajiban kita kepada-Nya. Hal ini merupakan tanda kebutaan mata hati.

1. Arti Kebutaan Mata Hati Mata hati adalah penglihatan batin yang hanya bisa melihat makna dan kebenaran hakiki. Jika mata hati terbuka, seseorang akan lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. Sebaliknya, jika mata hati tertutup, ia akan sibuk dengan dunia dan melupakan hakikat kehidupan.

Orang yang memiliki mata hati yang buta akan terus mengejar dunia tanpa batas, tanpa menyadari bahwa rezekinya sudah ditentukan oleh Allah. Sedangkan orang yang mata hatinya terbuka akan lebih fokus pada ibadah dan cinta kepada Allah.

2. Tanda Mata Hati yang Terbuka Jika Allah ingin membimbing seorang hamba menuju cahaya kebenaran, maka Dia akan menyibukkannya dengan ibadah lahiriah dan batiniah. Orang tersebut akan semakin kuat dalam beribadah dan semakin besar cintanya kepada Allah. Sehingga, ia akan melihat dunia hanya sebagai sarana, bukan tujuan utama.

Sebaliknya, jika Allah ingin menyesatkan seseorang, maka Dia akan membiarkannya sibuk dengan dunia dan menjauh dari ibadah. Akibatnya, cahaya mata hatinya semakin redup hingga akhirnya buta sama sekali.

Hadirin sekalian,

Dunia ini ibarat sungai Thalut, di mana hanya orang yang tidak terlalu banyak meminumnya yang akan selamat. Maka, jangan sampai kita tenggelam dalam urusan dunia hingga melupakan tujuan hidup kita yang sesungguhnya, yaitu beribadah kepada Allah.

Mari kita renungkan, apakah kita lebih sibuk mengejar rezeki yang sudah Allah jamin, atau justru lalai dalam menjalankan kewajiban kita kepada-Nya? Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan menjadikan kita hamba yang memiliki mata hati yang terbuka, sehingga kita selalu berada di jalan yang benar.

Penutup Demikianlah kultum singkat ini. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. HAKIKAT AMAL DAN BERGANTUNG KEPADA ALLAH

9. Variasi Amalan dan Keadaan Hati

12. Keterasingan (Uzlah) dan Pemikiran (Fikroh)