4. tadbir atau perencanaan


Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita merenungi salah satu hikmah penting dalam kehidupan, yaitu tadbir atau perencanaan. Dalam kitab Al-Hikam, disebutkan:

أَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبيرِ. فَما قامَ بِهِ غَيرُكَ عَنْكَ لا تَقُمْ بهِ لِنَفْسِكَ.

"Istirahatkan dirimu dari perencanaan, karena apa yang telah dilakukan oleh selainmu untukmu, janganlah engkau lakukan sendiri."

Dari hikmah ini, kita diajarkan untuk tidak terlalu membebani diri dengan perencanaan yang berlebihan, karena segala sesuatu sudah diatur oleh Allah ﷻ. Namun, ini bukan berarti kita tidak boleh merencanakan sesuatu, tetapi harus dilakukan dengan pemahaman yang benar.

Hadirin yang berbahagia,

Menurut para ulama, perencanaan atau tadbir terbagi menjadi tiga bagian:

  1. Tadbir yang tercela
    Perencanaan yang dilakukan dengan tekad kuat tanpa menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ini menunjukkan kurangnya adab kepada Allah dan sering kali menimbulkan kecemasan dan kekecewaan. Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Sesungguhnya Allah menjadikan ketenangan dan kedamaian dalam rida dan keyakinan."

    Oleh karena itu, orang yang terlalu sibuk dengan perencanaan duniawi tanpa tawakkal justru akan mengalami kegelisahan dan kekhawatiran.

  2. Tadbir yang diperintahkan
    Yaitu perencanaan dalam ibadah dan kewajiban, tetapi tetap menyerahkan hasilnya kepada Allah. Nabi ﷺ bersabda:

    "Niat seorang mukmin lebih baik daripada amalnya."

    Artinya, dalam beribadah dan menjalankan kebaikan, kita dianjurkan untuk merencanakan dengan baik, tetapi tidak boleh menggantungkan segalanya pada rencana tersebut, melainkan harus tetap bertawakkal kepada Allah.

  3. Tadbir yang diperbolehkan
    Perencanaan dalam urusan duniawi yang tetap disertai tawakkal kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Perencanaan adalah setengah dari kehidupan yang baik."

    Namun, perencanaan ini tidak boleh membuat seseorang terlalu bergantung pada dirinya sendiri. Seorang mukmin yang sejati adalah yang tetap tenang dan menerima takdir Allah jika hasil akhirnya berbeda dari yang direncanakan.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Dari ketiga jenis tadbir ini, kita belajar bahwa perencanaan yang baik adalah yang tidak melalaikan kita dari Allah dan tetap disertai tawakkal. Seorang penyair berkata:

"Berserah dirilah, maka engkau akan selamat. Berjalanlah di mana takdir berjalan, dan berputarlah mengikuti arah angin takdir."

Semoga kita termasuk golongan orang yang bijak dalam merencanakan kehidupan, tetapi tetap berserah diri kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya:

"Dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Pelindung." (QS. Al-Ahzab: 3)

Demikian kultum singkat ini, semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. HAKIKAT AMAL DAN BERGANTUNG KEPADA ALLAH

9. Variasi Amalan dan Keadaan Hati

12. Keterasingan (Uzlah) dan Pemikiran (Fikroh)